Stroke Serang As'ad Karim
SENIN, 06 SEPTEMBER 2010
BUNGO -- Terpidana kepemilikan senjata api ilegal, As'ad Karim kini dirawat di rumah sakit. Ia terserang stroke dan harus mendapat perawatan intensif.
Sempat dilarikan ke RSUD Raden Mattaher, Jambi, namun kemudian dirujuk ke RS DKT Sabtu (04/09). Serangan jantung ini semula dirasakan As'ad Karim sejak Kamis (03/09). Keesokan harinya (Jumat) dia langsung dilarikan ke RSUD Raden Mattaher Jambi. Dr Syafullah Hanafi yang merawatnya kemudian menyarankan untuk dibawa ke RS DKT Jambi.
"Memang benar. Beliau dibawa ke DKT pada hari Sabtu," kata Ipen, anak kandung As'ad yang selalu mendampinginya, kemarin. Dikatakannya, pada pukul 15.00 WIB Sabtu lalu, As'ad diperiksa Dr Idrat dan Dr Syamsirun dari DKT. Setelah diperiksa, As'ad divonis menderita penyempitan pada pembuluh darah, sehingga darahnya tidak bisa mengalir ke otak dengan lancar. Dokter juga menyebutkan ada cairan pada paru-paru As'ad.
Hingga tadi malam ia masih dirawat pada RS DKT. Ia dirawat di ruang Kartika No 7 RS DKT. Sementara kemarin, Bupati Bungo, Zulfikar Achmad dan istri, juga Asisten II, Tomy Hasan dikabarkan datang menjenguk As'ad di DKT.
Keluarga sebenarnya berniat membawa As'ad ke RS khusus jantung di Bukittinggi, Sumatera Barat. Namun karena ia masih tersangkut kasus dan saat ini sedang menjalani hukuman selama 6 bulan, maka prosedurnya agak rumit. Keluarga sangat berharap ada solusi terbaik dari Depkumham Jambi.
"Ini faktor kemanusiaan. Kami minta agar Depkumham dan Lapas Bungo mempertimbangkannya," kata Humas LSM Pedas, Ruli, kemarin.
Sementara Kalapas Bungo, Hendra Eka Putra mengatakan, sejak dipindah ke Bungo 18 Agustus lalu, status penahanan As'ad juga dikembalikan ke Bungo. Untuk itu kalau memang ada keinginan keluarga membawanya ke Bukittingi, serta sesuai dengan anjuran dokter, maka kelurga As'ad diminta untuk mengajukan permohonan.
"Saya belum dapat kabar kalau As'ad kena stroke dan sampai saat ini pun saya belum menerima surat permohonan berobat ke Bukittingi," kata Hendra kemarin. (hdi/jenn/tet/jpnn)
Sumber: http://metronews.fajar.co.id
0 komentar:
Posting Komentar